Sabtu, 17 September 2011

sukacita itu menular :)

SELAMATT ULANGTAHUN STAR ! 15 tahun Tuhan memimpin ibadah anak GBI DUTA . bukan suatu kehebatan manusia yang terlibat didalmnya, tetapi kuat kuasa tangan-NYA :) dan ,kami percaya 115 tahun akan menjadii tahun yang lebih sempurna bukan hanya jumlah anak2 yang bertambah tapii kualitas kami dalam mengajarkan mereka akan diperbaharui oleh-NYA si Bos Hikmat :D

dalam HUT STAR kali ini, saya dan teman2 diberikan kesempatan untuk menjadi WL / MC dalam acara ini. saya dan silvia teman baik saya diberikan kehormatan untuk FOLLOW UP drama yang biasa dibawakan oleh Ibu gembala itu sendiri.

disitu kami tidak menolak kesempatan yang ada, justru kami besyukur karena kami yang terpilih dan kami yakin itu bukan suatu kebetulan :)

seiring berjlannya waktu kami mempersiapkan yang terbaik bukan hnaya untuk anak2 tapi terlebih untuk DIA yang memberikan kami kesempatan untuk menjadi berkat bagi anak2-NYA.

rasa takut dan kuatir kami terbayar dengan dorongan dari Kak Ria selaku ibu gembala di gereja kami. drama hari ini tentang " PETUALANGAN MENCARI SUKACITA" :)

melihat text drama yang diberikan saya bilang dalam hati , " gimana ya saya mau mem-follow up anak2 , pdhal saya belum tentu bisa menang dalam area ini ?? " .

drama tadi menceritakan seorang anak Claudia, yang kehilangan sukacitanya saat papanya meninggal dan mamanya sibuk kerja.. ya , memang secara manusiawi Claudi sangat sedih. ia meronta kepada embanya ..
dan segala macam .. ia murung..

see, sama seperti halnya kehidupan kita.. saya kadang sering kehilangan sukacita, saat 'sesuatu' yang saya ingini tidak terpenuhi. *manusiawi* pikir saya ..

belum pernah ada komitmen dalam diri sayaa " SAYA AKAN BERSUKACITA APAPUN KEADAANYA" .piikir sayaa .. mana bsa sih seseorang trs bersukacita disaaat masalah dtg ???

tapi stlh saya mendapat kesempatan ini. saya tangkap.dan saya dikuatkan oleh beberapa ayat Firman Tuhan, beberapa hari sebelum hari H saya berdoa , saya blg sama Tuhan " Tuhan .. kalau sampai hari H saya belum bsa berkomit atau paling tidak menjaga sukacita yang daripadaMU itu utuh. biarin Tuhan gagalin saya untuk sayaa maju di hari H. "
dan ujian itu dtg.. bbrapa masalah muncul .. dan saya mau mencoba untuk tetap bersukacita :)

sama seperti Claudi yang akirnya menemukan SUKACITAnya kembali. dan ia menemukannya itus aat ia mendekatkan diri kepada sumber Sukacita itu :)

banyak hal yang saya pelajari dari hari ini,, bersukacitalah senantiasa seperti yang tertulis didalam 1 tes 5 : 16
senantiasa berarti : setiap saat, ga peduli apapun keadaaanya .. RIGHT ?

jangan biarkan si iib mencuri sukacita kita .. .

seperti tadi .. baru saya mendeklaarasikan dan mengajak anak2 untuk sll bersukacita .. eh .. ternyataa malamnya dirumah sayaaa MATI LAMPU. disaaat saya sudah siap untuk tidur. HAHAA .
saya cba buat ga mengeluh, bukan karena *sok2an* tapi emang saya mau cba praktekan apa yang td siangs aya dapt.

akirnya saya bergelap2an ria dengan mama, dan adik saya . kebetulan nenek saya tdr pulas sedangkan papa belum pulang.
saya bsia saja mengeluh. sangat bisa . twiitter ada . BBM ada . FB juga ada . biar org2 tau rmh saya mati lampu dan saya kesal. lalu mereka menghibur saya.
tapi saya tidak mau pakai 'keusangan' itu lagi.. saya mencoba menikmati waktuu2 sayaa bersma mama dan adik di ruang tamu .. kemudian kami pindah ke kamar .. dan tdk lama bel bunyi tanda papa pulang .
kami ber4 bercnda2 main2 senter .. haha ..
terlihat biasa. tapi saya meraasa ada sesuatu yg berbeda.
misal : kalau lampu nyalaaaa , sammy psti asik dgn BB nya di kamar, dan saya mungkin asik dgn laptop juga dikamar, papa di depan sma mama ..
tapi malam ini .. ada sukacita penuh ketimbang harus apdet yang galau dan marah2 krn PLN matiin lampu :D yeyy .

saya percaya sukacita yang daripada Tuhan itu bukan sukacita palsu.dan sukacita itu bisa menular. siapkah kamu untuk menularkan sukcita itu ? :) banyak org yg butuh sukcita , namun ia ga tau gmna cara mendapatkan sukacita itu.. :) yuk kita saling menolong mereka :) lihat sekekelilingmu :) :)

M2DS

0 comments:

Posting Komentar