Kamis, 30 Agustus 2012

Boneka yang hidup

Siang ini, matahari tersenyum ramah kepada Indonesia terlebih Tangerang kota di mana saya di tempatkan. Tapi tidak menghalangi saya untuk bersyukur buat hari yang baru yang Dia sediakan buat saya, kesempatan yang Dia berikan untuk saya mencapai mimpi2 saya dan mewujudkannya. 

Saya duduk di bangku kamar saya melihat sebuah boneka di kamar saya, terlihat cantik, lucu, saya teringat akan boneka Barbie yang menjadi mainan favorite anak-anak. Terlihat sempurna sekali Boneka itu ya? Ya sangat sempurna, rambut yang panjang menjuntai berwarna-warni, tinggi layaknya model, baju yang dikenakan bagus-bagus, hidung mancung, mata yang bagus sempurna, wajah yang mulus tidak bercacat sama sekali. Tapi sayang, ketika si anak memainkannya dengan kasar maka kaki atau tangan dari si Barbie yang sepurna itu menjadi cacat. Ketika ada yang baru ia akan dilupakan oleh si pemiliknya. 

Saya punya banyak boneka meskipun bukan barbie, tapi saya merasa hidup saya pun tidak beda dengan boneka-boneka itu, mereka bisa di buang, di jauhi, di taruh di gudang. Ya, hidup saya pun sama. Saya hanya sebuah boneka yang bisa diapakan saja oleh Pemilik saya, hanya saja saya diberikan kesempatan yang berbeda dengan boneka-boneka itu saya di berikan amanat Agung dan diberikan kesempatan untuk "menyicipi" dunia yang bersifat sementara ini untuk mengejar mimpi saya dan menjadi berkat bagi sekeliling saya. 

Saya bersyukur, kalau mungkin banyak sekali boneka-boneka yang terbuang di tempat sampah karena sang pemilik sudah bosan dan memiliki mainan baru, berapa banyak barbie yang cantik menjadi jelek karena kaki nya hilang, tangannya hilang, atau bahkan tubuhnya sudah di coret-coret oleh si pemilik? 

Tapi, saya... Boneka yang terbuat dari debu dan tanah, yang dihembuskan nafas sang Ilahi. Saya diciptakan segambar dan serupa dengan Dia, tapi tidak sekali-kali Ia membuang saya, secara fisik saya tidak seperti Barbie yang sangat "sempurna" itu, tapi saya dikasih oleh Pemilik saya dengan SANGAT! 
Bahkan sehelai rambut saya yang jatuh pun ia tahu, ia menjadikan saya biji mata-Nya. Menjadi kesayangannya. 

Saya belajar untuk menjadi boneka yang berserah penuh kepada tangan pemiliknya, boneka yang di lempar kesana kemari oleh pemiliknya ia tidak bisa berteriak atau memberontak. So do i am, i just a doll, aku meletakkan masa depanku ditangan Penjunanku, Penciptaku, Pemilik hidupku seutuhnya, Tidak ada rasa kuatir lagi dalam diriku. Boneka-boneka itu tidak bisa membantah kalau-kalau tempat tinggalnya berubah menjadi sebuah tong kecil yang bau dan ternyata ia dipindahkan ke tong sampah. Begitu juga hidup kita, jangan pernah menyesali hidupmu, di mana pun saat ini kita ditempatkan, apapun problem masalahmu, percayalah semua masalah itu atas seijin-Nya karena Ia tahu kamu dan aku mampu melewatinya dan tampil sebagai pemenang yang siap untuk naik level :) 


Yang harus diingat adalah Tuhan punya kesempatan dan andil untuk membuang kita dan mengucilkan kita, tapi ... Dia pemilik yang berbeda dengan pemilik boneka-boneka di dalam dunia ini, Ia begitu mencintaimu dengan kasihNya yang begitu dalam. 
Pencobaan dalam hidupmu datang hanya untuk menjadi sebuah alat untuk engkau melompat. Sang tikus tidak akan melompat tinggi jika tidak ada kucing yang akan menerkamnya :) 

Have a nice day, everyone! 
Jesus bless. 
M2DS 

2 comments:

Anita Bong mengatakan...

Postingan yg mengena hehehe~ beruntung Pemilik kita tidak pernah membuang kita >.< thx for reminding us XD heheh~ Gbu~

mey diana sari mengatakan...

Iya kak, beruntung dan satu anugrah sang Pemilik tidak pernah membuang ataupun menelantarkan kita :) Gbu kak :)

Posting Komentar